[3610000] Explanation for Significant Accounting Policy - Infrastructure Industry

Kebijakan akuntansi signifikan Significant accounting policies
2024-12-31
Kebijakan akuntansi signifikan Significant accounting policies
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI) dan Peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (). Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Grup telah menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan dasar bahwa Grup akan terus beroperasi secara berkesinambungan. Basis of preparation of consolidated financial statements
Prinsip-prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak. Kendali diperoleh bila Grup terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Principles of consolidation
Kas dan setara kas Kas dan setara kas dalam laporan laporan posisi keuangan konsolidasian yang terdiri dari kas dan bank serta deposito jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 bulan atau kurang, yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan. Cash and cash equivalents
Piutang usaha dan piutang lain-lain Trade and other receivables
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa setelah dikurangi estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Inventories
Properti investasi Investment property
Aset tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat ( amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya. Fixed assets
Tanah belum dikembangkan Undeveloped land
Penurunan nilai aset nonkeuangan Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian secara tahunan penurunan nilai aset (yaitu aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset takberwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut. Impairment of non-financial assets
Beban tangguhan Deferred charges
Utang usaha dan liabilitas lain-lain Trade payables and other liabilities
Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan diukur berdasarkan pertimbangan yang ditentukan dalam kontrak dengan pelanggan dan tidak termasuk jumlah yang dikumpulkan atas nama pihak ketiga. Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). Revenue and expense recognition
Penjabaran mata uang asing Mata uang penyajian yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah yang juga merupakan mata uang fungsional Grup. The presentation currency used in the consolidated financial statements is Rupiah, which is also the Group functional currency. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah sesuai dengan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi terakhir bank untuk tahun tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode yang bersangkutan Foreign currency translation
Transaksi dengan pihak berelasi Perusahaan dan entitas anaknya melakukan transaksi dengan pihak berelasi sesuai dengan definisi yang diuraikan pada PSAK 224: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. The company and subsidiaries have transactions with related parties as defined in PSAK 224: Related Party Disclosures. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Transactions with related parties
Pajak penghasilan Sebagai tanggapan terhadap penerapan kerangka Pilar Dua Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development atau ), pada tanggal 31 Desember 2024, Pemerintah Indonesia menerapkan kerangka Pilar Dua melalui Peraturan Menteri Keuangan No. 136/2024 (PMK 136/2024). Aturan model Pilar Dua sebagaimana diterapkan dalam PMK 136/2024 akan berlaku untuk tahun fiskal yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2025. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2024, Grup telah menerapkan amandemen PSAK 212: Pajak Penghasilan, yang memberikan pengecualian wajib sementara dari pengakuan atau pengungkapan pajak tangguhan terkait Pilar Dua. Income taxes
Pinjaman Grup menetapkan liabilitas keuangan sebagai utang usaha dan lain-lain, biaya masih harus dibayar, pinjaman bank, dan liabilitas sewa. Borrowings
Provisi Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Provisions
Imbalan kerja karyawan Pembayaran program manfaat pensiun iuran pasti diakui sebagai beban pada saat pekerja telah memberikan jasa mereka, dimana mereka memperoleh hak atas iuran. Pembayaran kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan diperhitungkan sebagai pembayaran untuk program iuran pasti di mana kewajiban Grup tertentu berdasarkan program tersebut setara dengan kewajiban yang timbul dalam program manfaat pensiun iuran pasti. Employee benefits
Laba per saham Sesuai dengan PSAK 233: Laba per Saham, laba (rugi) per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dihitung dengan membagi laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan. Earnings per share
Dividen Dividends
Pelaporan segmen Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara reguler direviu oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segment reporting
Instrumen keuangan derivatif Derivative financial instruments
Penerapan standar akutansi baru The implementation of new statements of accounting standards
Kombinasi bisnis Business combination
Penentuan nilai wajar Determination of fair value
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Foreign currency transactions and balances
Efek-efek Securities
Investasi jangka pendek Short-term investment
Aset hak guna Right of use assets
Properti investasi Investment properties
Goodwill Goodwill
Investasi pada entitas asosiasi Investment in associates
Aset takberwujud Intangible assets
Beban dibayar dimuka Prepaid expenses
Piutang dan utang asuransi Insurance receivables and payables
Piutang pembiayaan konsumen Consumer financing receivables
Aset konsesi Concession assets
Liabilitas atas kontrak Contract liabilities
Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain Deposits from customers and deposits from other banks
Obligasi subordinasi Subordinated bonds
Efek-efek yang dibeli dengan janji dibeli kembali Securities purchased under resell agreements
Saham treasuri Treasury stock
Modal saham Share capital
Pengaturan pembayaran berbasis saham Share-based payment arrangement
Biaya emisi efek ekuitas Stock issuance cost
Instrumen keuangan Financial instruments
Aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual Non-current assets classified as held for sale
Peristiwa setelah tanggal periode pelaporan Peristiwa setelah akhir periode yang memberikan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuaian), jika ada, dicerminkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah akhir periode yang bukan peristiwa penyesuaian diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika material Events after reporting period
Penerapan standar akuntansi baru Adoption of new accounting standards
Standar akuntansi yang telah disahkan namun belum berlaku efektif Standar akuntansi yang telah diterbitkan sampai tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian Grup namun belum berlaku efektif diungkapkan berikut ini. Manajemen bermaksud untuk menerapkan standar yang dipertimbangkan relevan terhadap Grup pada saat standar tersebut berlaku efektif, dan dampak penerapan standar tersebut terhadap posisi dan kinerja keuangan konsolidasian Grup masih diestimasi pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini. Accounting standards issued but not yet effective
Utang pembiayaan konsumen Consumer financing liabilities